Rabu, 12 April 2017


    Dinding Batu Bata Terekspos dan Cara Finishing-nya

    Membiarkan dinding rumah tanpa plester, sehingga susunan batu bata tampak jelas, telah menjadi salah satu gaya tersendiri untuk memperindah tampilan interior maupun eksterior rumah. Semakin hari, semakin banyak peminat dari dinding dengan batu expose, demikian umumnya mereka menyebutnya. Untuk menjadikan tampilan yang lebih menarik, dinding batu expose harus direncanakan sejak awal dan dapat ditindaklanjuti dengan finishing tertentu.
    Sebagai contohnya adalah dengan menyusun batu bata secara rapat, sehingga garis spasi (siar) tidak tampak. Untuk mendapatkan dinding batu bata terekspos tanpa siar, diperlukan batu bata dengan ukuran yang presisi dan memiliki tekstur yang halus. Batu bata yang digunakan umunya adalah batu bata produksi pabrik yang pengolahan dan pembuatannya menggunakan mesin, sehingga ukuran dan bentuk batu bata yang dihasilkan sama. Disamping itu, hendaknya dipilih perekat dengan kualitas terbaik. Dalam proses pemasangan batu bata, hanya digunakan perekat dalam jumlah yang sedikit. Hal ini berkaitan dengan tujuan awal, bahwa siar antara batu bata dibuat sangat tipis atau hampir tidak terlihat. Pemilihan bahan perekat yang terbaik, ditujukan untuk mendapatkan daya rekat yang kuat, meskipun bahan yang digunakan sebagai perekat berjumlah minimal.




    Beberapa orang justru menyukai batu bata konvensional, diaplikasikan sebagai dinding dengan batu bata terekspos. Batu bata yang dibuat secara manual, memiliki ukuran yang kurang presisi (beragam) jika dibandingkan batu bata produksi pabrik modern (pembuatan dengan mesin). Proses pemasangan pada batu bata konvensional, dapat dilakukan seperti biasa, seperti halnya menyusun batu bata untuk keperluan dinding dengan plester. Hanya saja, usahakan memilih batu bata yang berukuran seragam. Dan pastikan bahwa batu bata yang akan dipasang masih utuh (tidak retak ataupun pecah), sehingga hasil akhirnya akan terlihat bagus.
    Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemasangan batu bata konvensional adalah jarak nat. Usahakan untuk menyamakan lebar semua nat (baik vertikal maupun horizontal). Gunakan bahan perekat (adukan) yang tidak terlalu kasar, dengan cara menggunakan pasir yang bersih tanpa kerikil atau butiran pasir besar (gunakan ayakan dengan ukuran lubang yang kecil).
    Disamping memperhatikan proses pemasangan, Anda bisa memlakukan finishing pada batu bata yang telah terpasang. Untuk penggunaan batu expose pada luar ruangan, pastikan memberikan coating anti jamur dan lumut. Anda juga bisa mengecat batu bata tersebut dengan warna tertentu sebagai variasi penampilan.
    Solusi lain jika Anda menginginkan dinding dengan batu bata terekspos, tetapi Anda terlanjur memiliki dinding dengan plester adalah dengan menggunakan batu bata tempelan. Ukuran dari batu bata templean ini ada yang lebih besar, maupun lebih kecil dari batu bata biasa. Adapun teknik pemasangan batu bata tempelan sangat mirip dengan teknik pemasangan keramik. Batu bata tempelan ini pun ada dua macam, yaitu hasil produksi konvensional dan hasil produksi pabrik modern. Perbedaannya terletak pada bahan pembuatan dan sifat ukuran batu batanya.
    Batu bata produksi pengrajin umumnya dibuat dengan bahan tanah liat, semen dan pasir. Batu bata templean yang dihasilkan pun tidak memiliki ukuran yang presisi. Berbeda dengan batu bata tempelan produksi pabrik modern yang memiliki ukuran seragam dan presisi. Pabrik modern umunya menggunakan bahan terakota untuk memproduksi batu bata tempelan. Karena sifatnya yang memiliki ukuran seragam dan presisi itu, jika diaplikasikan batu bata tempelan produksi pabrik modern justru akan terlihat terlalu rapi. Dan kesan alami yang timbul dari susunan batu bata kurang terlihat. Oleh karena itu, kebanyakan peminat dinding batu bata terekspos justru lebih memilih batu bata tempelan produksi pengrajin.
    Solusi penggunaan batu bata tempelan ini sangat cocok jika Anda ingin melakukan perubahan gaya, dari dinding berplester. Artinya, Anda tidak perlu mengelupas plester dinding rumah Anda untuk mendapatkan penampilan baru berupa batu bata ekspos. Tetapi jika Anda menginginkan dinding baru, maka perencanaan sejak awal bisa dilakukan, dengan memperhatikan proses pemasangan batu bata agar lebih rapi, dan tidak mengaplikasikan plesteran pada dinding.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar