Aspek Yang Mempengaruhi Kekuatan Dinding Batu Bata Merah
Yogyakarta, 22 Maret 2016
Kualitas dan kekuatan dinding kontruksi batu bata tergantung pada beberapa aspek, sebut saja dari aspek teknik menyusun batu bata, kekuatan material batu bata penyusun, kekuatan material pasangan, plesteran, hingga acian. berikut ini Aspek Yang Mempengaruhi Kekuatan Dinding Batu Bata Merah secara lebih jelas.
Aspek Yang Mempengaruhi Kekuatan Dinding Batu Bata Merah
Teknik penyusunan batu bata.
Guna mendapatkan kekuatan yang optimal, maka susunlah bata secara selang-seling. Hindari memakai batu bata yang sudah patah, kecuali patahan setengah yang memang diperlukan untuk bagian tepi. Pada sekali pemasangan, tinggi maksimal batu bata bisa dipasang sampai ketinggian 1meter. Sesudah 1 meter sebaiknya pemasangan dilakukan di bagian dinding yang lain guna memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mengering.
Kekuatan batu bata sebagai material penyusun.
Saat ini tersedia berbagai macam jenis batu bata di pasaran. Mulai dari yang berukuran kecil sampai besar, atau dari yang memiliki permukaan yang halus sampai kasar. Pilihlah batu bata yang cukup kuat atau tidak mudah patah, dan memiliki tingkat kekasaran permukaan yang sedang. Permukaan yang terlalu halus akan mempengaruhi daya rekat antara batu bata dan adukan. Batu bata dengan permukaan yang sangat halus hanya diperuntukkan bagi dinding batu bata ekspose.
Pakai penggaris (acuan) dengan bahan aluminium guna memperoleh pemasangan bata yang lebih presisi.
Pemakaian penggaris dengan kayu sebaiknya dihindari, sebab tidak terjamin kelurusannya. Teknik pemasangan batu bata sangat mempengaruhi tebal tipisnya plesteran. Jika pemasangan bata presisi, maka plesteran akan dapat lebih tipis yang berarti lebih menghemat bahan dan begitu juga sebaliknya. Jidar harus di lot dengan timbangan/bandul sebab menjadi acuan secara vertikal.
Guna memperoleh acuan horizontal, gunakan benang yang diikatkan di antara 2 jidar vertikal. Acuan benang biasanya diperoleh dengan selang yang berisi air untuk memperoleh posisi vertikal yang sama dengan hukum fisika bejana berhubungan. Jangan lupa, bekalilah tukang dengan water pas guna mengukur kedataran batu bata yang dipasang. Memang pasangan batu bata tidak akan kelihatan setelah dinding diplester dan diaci, namun pemasangan yang lebih baik tentu akan dapat memberikan kekuatan dinding yang lebih baik.
Kekuatan material pasangan.
Material untuk pasangan bata memakai campuran semen dan pasir yang sudah diayak. Pakailah campuran semen : pasir dengan perbandingan 1:3 untuk trasraam dan campuran 1:4 atau 1:5 untuk dinding biasa. Dinding trasraam terdapat di kamar mandi, dan bagian bawah dari seluruh dinding dengan jarak 50cm dari sloof. Campuran trasraam ini lebih kedap air dibandingkan dengan adukan pasangan dinding biasa, sebab memiliki campuran semen lebih banyak. Gunanya untuk mencegah rembesan air dari dalam tanah masuk ke dalam dinding. Gunakan semen yang berkualitas baik dan pasir yang bersih. Ada cara mudah untuk mengetahui kualitas pasir. Celupkan saja segenggam pasir ke dalam air, semakin keruh air yang diperoleh berarti kualitas pasir semakin jelek sebab bercampur lumpur dan tanah.
Plesteran.
Pasangan batu bata dilapisi dengan plesteran setebal 2-3 cm. Bahan plesteran sama seperti pasangan batu bata, yakni campuran semen dan pasir ayak. Untuk plesteran dapat memakai campuran dengan semen yang lebih sedikit daripada pasangan, yaitu dengan perbandingan 1:5 atau 1:6 antara semen dengan pasir. Seperti halnya pasangan, kualitas semen dan pasir akan sangat mempengaruhi kualitas plesteran yang dihasilkan. Basahi dinding batu bata yang akan diplester, supaya pengeringan kedua material yang berbeda tersebut dapat terjadi didalam waktu yang bersamaan.
Acian.
Sebagai pelapis terakhir guna memperoleh permukaan dinding yang halus, dinding batu bata dilapisi dengan acian setebal 3-5 mm. Bahan acian adalah semen yang dicampur dengan air. Untuk acian kualitas semen sangat menentukan kualitas acian. Basahi dinding yang sudah diplester dengan air sebelum diaci, agar acian tidak terlalu cepat kering. Jika acian terlalu cepat mengering, akan terjadi retak-retak rambut pada permukaan dinding. Tunggu plesteran selama 3-4 hari atau hingga mengering betul, barulah bisa dilakukan aplikasi finishing seperti cat dan wallpaper.
Dinding batu bata rumah yang baik, akan didapat jika semua aspek diatas dilakukan. Sangat penting untuk mengikuti langkah-langkah pemasangan dinding batu bata secara benar, sebab jika terjadi kesalahan dalam pemasangan dinding batu bata atau pemasangan yang asal-asalan, kita mesti membongkar dinding batu bata tersebut. Semoga proses bangun rumahanda bisa berjalan tanpa kendala.
http://bangunrumahkpr.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar